Kali ini saya akan membahas bagaimana memilih sistem ember hidroponik terbaik untuk kamu. Menurut situs halaman web Kementerian Pertanian RI menjelaskan bahwa terdapat enam teknik menanam dengan hidroponik yang bisa dikerjakan di halaman rumah. Yuk, simak baik-baik, apa saja sistem yang tepat untuk kamu dalam memilih ember hidroponik, karena akan ada penjelasan bagaimana cara kerja, alat dan bahan, kelebihan serta kekurangan pada setiap-setiap sistem!
1. Sistem sumbu (Wick)
Sistem hidroponik ini adalah sistem yang gampang dan mudah dimengerti, sampai-sampai cocok bagi pemula sepertimu. Kenapa begitu? Sistem ini sekadar perlu tempat nutrisi, media tanam, sumbu, dan tanaman. Sistem kerjanya air benutrisi AB Mix dalam tempat dialirkan memakai sumbu ke akar tanaman dengan cara kerja kapilaritas, tanpa memakai pompa. Sumbu berguna supaya menyalurkan nutrisi ke tanaman.
Bahan untuk sumbu bisa kamu gunakan sumbu kompor, kapas, kain flanel atau tisu. Bahan lainnya yang kamu perlukan yaitu kerikil, arang sekam, rockwool, sabut kelapa dan bahan penunjang yang tak berasal dari tanah.
Kelebihan
Sistem sumbu memiliki sejumlah kelebihan antara lain: 1. Pembiayaan yang relatif murah. Pada sistem ini sebab tak memakai pompa, jadi sekiranya biaya listrik tak diperlukan. Di sisi lain, tempat nutrisi boleh menggunakan barang-barang bekas misalnya ember, botol, panci dan penampung-penampung lain asal tidak bocor. 2. Gampang dan punya wujud yang sederhana. Sistem ini tampak mudah diaplikasikan sebab sekadar memakai prinsip kapilaritas dengan sumbu. 3. Pemberian nutrisi bisa lebih jarang. 4. Gampang dialihkan.
Kekurangan
Apabila jumlah tanaman banyak, susah kamu memantau pH dalam air. Sistem sumbu hanya cocok diterapkan oleh jenis tanaman yang membutuhkan sedikit air.
2. Sistem Irigasi (Fertigasi)
Sistem ini tidak sedikit digunakan oleh para petani di dunia. Pada sistem irigasi, perlu kamu ketahui prinsip dasarnya, yakni mengalirkan larutan nutrisi dalam bentuk tetesan yang berproses selalu dan menurut takaran. Sistem irigasi pun disebut tidak boros sebab pemupukan bisa dikasihkan secara beriringan dengan proses penyiraman. Di sisi lain, sistem irigasi akan mengoptimalkan daya guna penggunaan unsur hara sebab pupuk yang dikasihkan sedikit, tetapi secara berkesinambungan.
Kelebihan
Waktu pengasihan nutrisi wajib kamu sesuaikan dengan takaran kedewasaan tanaman. Peluang akar akan lebih gampang tumbuh dan berkembang akan lebih besar. Kebersihan akan terjamin dan lepas dari penyakit. Apabila kamu serius menjalani, mempunyai kesempatan yang lumayan besar menjadi salah satu jenis usaha. Kualitas baik dan hasil panen lebih banyak. Penggunaan nutrisi atau pupuk yang tepat.
Kekurangan
Modal yang kamu perlukan lumayan tinggi. Kamu membutuhkan wawasan luas dan pemahaman tentang tanaman. Hasil panenmu akan berdampak sebab kesalahan atau gangguan pada sistem pengairan.
3. Pasang surut (EBB dan Flow)
Yang perlu kamu ketahui pada sistem kerja dari ember hidroponik pasang surut ini, yakni dengan cara memenuhi wadah penampung yang di dalamnya berisi tanaman beserta air yang mengandung nutrisi atau unsur hara dalam periode waktu tertentu. Sistem ini akan memerlukan pompa air yang direndamkan pada tempat air bernutrisi guna membanjiri dan penyurutan dalam waktu yang lebih dahulu direncanakan.
Kelebihan
Memproduksi oksigen yang lebih baik dan lebih banyak. Gampang untuk memelihara dan meninjau, sebab kamu tidak membutuhkan menyiram tanaman secara petunjuk dan arahan.
Kekurangan
Memerlukan aliran listrik yang baik supaya pompa bisa berjalan dengan baik, sampai-sampai akan susah bila terjadi pemadaman listrik. Kualitas akan turun sesudah dipompa berulang kali sebab perputaran nutrisi.
4. Sistem NFT (Nutrient Film Technique)
Yang perlu kamu mengerti bahwa teknik ini bekerja dengan memposisikan akar tanaman pada aliran nutrisi yang dangkal samapai-sampai tanaman tak terendam sepenuhnya. Bagian yang ditenggelamkan akan memperoleh nutrisi, sementara yang tidak, akan memperoleh oksigen.
Kelebihan
Tepat bagi tanaman yang memerlukan banyak air sebab aliran air bisa terpenuhi dengan gampang, mantap, dan baik. Keberlangsungan fotosintesis akan lebih baik. Masa tanam akan lebih singkat dan cepat. Pemeliharaan dan pemantauan lebih mudah. Memperoleh aliran yang ajek dalam sejalur nutrisi.
Kekurangan
Biaya pengeluaran yang diperlukan lumayan tinggi. Tidak tepat untuk pemula, karena memerlukan ilmu, kemampuan serta ketelitian supaya sukses. Harus menggunakan listrik. Mudah terjangkiti penyakit ataupun hama.
5. Sistem rakit apung (Water culture)
Yang perlu kamu kenali bahwa pada sistem rakit apung, tanaman akan ditempatkan di atas Styrofoam ataupun gabus yang terlebih dahulu dilubangi dan menempatkannya di atas larutan nutrisi. Sistem ini teramat gampang, sebab kamu tidak memerlukan ketergantungan pada alat apa saja.
Kelebihan
Biaya pembikinan yang murah dan tidak tergantung pada listrikmu. Bahan yang dipakai teramat sederhana. Tidak membutuhkan pemeliharaan yang rumit.
Kekurangan
Senantiasa tergenang air bernutrisi, jadi akar gampang busuk. Kadar oksigen tidak banyak.
Tanaman yang Tepat untuk Hidroponik
Hidroponik sungguh menjawab persoalan pertanian yang disebabkan tidak tersedianya lahan yang luas dan memadai. Akan tetapi, tidak seluruh tanaman dapat dibudidaya memakai teknik hidroponik. Deretan nama tanaman yang tepat untuk hidroponik yang perlu kamu ketahui, misalnya bayam, melon, selada, timun, tanaman herbal termasuk basil, ketumbar dan daun mint ataupun bunga mawar.
Begitulah bagaimana memilih sistem ember hidroponik terbaik untuk kamu berdasarkan cara kerja, alat dan bahan, kelebihan, serta kekurangannya masing-masing. Apakah kamu masih bingung memilih sistem yang tepat untuk ember hidroponik? Tenang saja, kamu tidak perlu tergesa-gesa dalam mengambil keputusan ini.
No comments:
Post a Comment